Apa itu Founder’s Mentality dan Pola Pikir Seorang Founder?
Assalamu’alaikum teman-teman.
Bagaimana kabar teman-teman hari ini? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Tulisan ini dibuat untuk melaksanakan tugas mata kuliah StarUppreneur di Institut STIAMI dengan dosen pengampu Bapak Endra Marsudi, S.P.,M.B.A.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang mentalitas founder. Mentalitas pendiri atau founder's mentality adalah kepribadian atau karakteristik berupa sikap dan perilaku yang bisa mempengaruhi pola berpikir seorang pendiri usaha agar dapat mempertahankan kelompok dalam mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
Pernahkah kalian menghadiri suatu acara yang menghadirka narasumber seperti CEO, pengusaha atau founder. Tentu kita melihat founder sebagai orang yang hebat. Tapi tahukah kamu jika di balik status seorang founder, rupanya ada banyak usaha dan kerja keras untuk bisa sampai di posisi tersebut.
Menjadi founder kita doharuskan mempunyai mindset atau pola pikir yang ideal untuk bisa menentukan arah dari model bisnis yang dijalankan. Visi dan misi, produk yang dikembangkan hingga proses peluncuran, semua harus dipikirkan secara seksama oleh Anda. Seperti yang diungkapkan founder teknologi Jayme Hoffmandi.
Meminimalisir penyesalan
Pola pikir seperti ini artinya adalah pola pikir yang membantu Anda untuk memikirkan visi dan misi startup yang akan Anda buat dalam waktu kedepan. Hal ini tentunya akan sangat membantu bagi Anda calon pendiri startup yang masih bekerja di perusahaan namun memiliki ide brilian dan tidak sabar untuk meluncurkan perusahaan rintisan sendiri.
Ide dan model bisnis yang tidak jelas
Sebagai seorang Founder Anda bertanggung jawab untuk menentukan langkah, strategi, dan ide seperti apa yang ingin dikembangkan di startup milik Anda. Jangan terjebak dengan ide-ide dan impian yang terlalu banyak yang pada akhirnya membuat Anda tersesat, kehilangan fokus, dan kendali.
Keraguan
Dalam menjalankan bisnis seorang Founder baiknya bisa melihat peluang serta potensi yang ada berdasarkan produk yang dikembangkan. Hal ini penting dilakukan agar startup bisa terus melakukan inovasi dan terhindar dari kesempatan serta peluang untuk melancarkan strategi yang ada.
Pekerjaan harus selesai
produk yang telah selesai dengan sempurna adlah produk yang akan dipilih konsumen. untuk itu penting bagi seorang founder bertanggung jawab untuk memonitor semua proses dari awal hingga akhir. dengan demikian kita bisa mengembangkan produk yang disukai konsumen dengan akurat.
Menjadi founder harus dibentuk dalam waktu dan usaha yang lebih dibandingkan manusia biasa lainnya. Kamu harus bersiap dengan berbagai rintangan yang bisa menjatuhkan perjuanganmu. Perlu effort, proses, dan perjuangan yang panjang demi menghasilkan apa yang kamu inginkan. Berikut cara mmbentuk mentalitas seorang founder
1. Tahan Banting dengan Segala Tekanan dan Rintangan
Tidak ada yang mudah layaknya membalik telapak tangan, itulah ungkapan yang tepat jika kamu ingin menjadi seorang founder. Ketika masih berada di tahap awal, akan ada banyak orang yang meremehkan ide yang kamu buat.
Bahkan saat kamu sudah setengah jalan melaluinya, banyak rintangan dan tekanan yang mulai berdatangan untuk siap menguji mental kamu. Namun kamu jangan terlalu menjadikan seperti beban, nikmati saja setiap prosesnya. Kamu harus kuat untuk tahan banting menghadapi gangguan yang bisa mengurungkan niatmu menjadi founder.
2. Punya Mindset Problem Solver
Ketika kamu mendirikan suatu organisasi, komunitas, atau perusahaan, kamu tidak akan lepas dari masalah. Itu merupakan hal yang wajar, karena tujuan kamu untuk menjadi founder adalah menciptakan inovasi baru untuk mengatasi masalah tersebut.
Kamu harus memiliki pemecahan masalah secara konkrit agar bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Problem solving itu bisa kamu dapatkan ketika berpikir sendiri atau diskusi bersama dengan tim supaya mendapatkan ragam temuan atau ide menarik lainnya.
3. Memiliki Pendirian dan Prinsip yang Kuat
Mendirikan project tertentu dalam ruang lingkup organisasi, komunitas, maupun perusahaan, kamu harus mempunyai pendirian dan prinsip yang kuat. Hal ini supaya kamu tidak mudah goyah saat kehilangan arah tujuan. Keadaan akan berubah dengan cepat, di sini peran kamu sebagai founder sangat diuji.
Apakah kamu dapat mempertahankan visi dan misi dari awal, atau justru akan berubah dan hilang pendirian. Jika kamu menguatkan dan berpegang teguh sesuai prinsip di awal, pendirian kamu juga semakin kuat. Sehingga kamu tidak mudah kehilangan tujuan untuk mengembangkan berbagai project.
4. Mampu Membangkitkan Semangat Tim di Tengah Masalah
Setiap masalah memiliki tingkat kerumitan, untuk bisa menyelesaikannya kamu tidak hanya sendiri, ada tim yang siap bekerja bersama. Tapi apa jadinya jika masalah itu mempunyai tingkat kerumitan yang tinggi?
Mungkin beberapa anggota tim kamu sudah ada yang “lepas tangan” terlebih dahulu dan menyerahkan kepada rekan lainnya. Itu saja baru beberapa anggota, bagaimana jika seluruh anggota menyerah?
Kamu sebagai founder bukan cuma duduk enak menerima hasilnya saja. Teruslah berperan aktif selama meeting dan selalu memberikan mereka semangat atau reward atas berbagai usaha yang diberikan dari tim. Hal ini demi membangkitkan semangat tim yang mulai berkurang.
Komentar
Posting Komentar